REVIEW BUKU
“ EPISTIMOLOGI ILMU NAHWU “
Oleh : Prasetyo Adi Sutopo
PENDAHULUAN
A.
IDENTITAS BUKU
Judul buku : Epistimologi Ilmu Nahwu
– Karakteristik Kitab al-Ajurumiyyah dan al-Nahwu al-Wadih.
Penulis : Andi Holilullah, S.Pd.I.,
M.A.
Penerbit : Trussmedia Grafika
Edisi terbit : Cetakan I, September
2018.
Tebal : x + 112; 14 x 21 cm.
B.
TENTANG
BUKU
Buku yang ditulis oleh seorang
pecinta, pengkaji sekaligus pengajar dalam ilmu gramatika arab ini merupakan
buku yang mengulas tentang karakteristik kitab-kitab nahwu yang menjadi acuan
pembelajaran gramatika bahasa arab bagi santri-santri Pondok Pesantren di
Nusantara maupun seorang penimba ilmu dalam kajian ilmu Nahwu.
C.
PEMBAHASAN HASIL REVIEW BUKU
BAB I. KAJIAN EPISTIMOLOGI ILMU NAHWU
A.
Definisi
Ilmu Nahwu
Jika
ditinjau dari segi bahasa, kata nahwu adalah bentuk mashdar dari kata نحا - ينحو - نحوا yang artinya ialah menuju, arah, sisi,
seperti, ukuran, bagian, kurang lebih, dan tujuan. jika ditinjau dari segi
istilah, ada dua pendapat mengenai ilmu nahwu, yaitu menurut kelompok
Mutaqaddimin (ulama terdahulu) antara lain diwakili oleh Ibnu Jiniy (w. 302 H)
bahwa ilmu nahwu adalah pedoman dalam memakai bahasa Arab berupa perubahan i’rab
, seperti tatsniah, jamak taksir, idafah, nasab, tarkib, dan lain sebagainya
agar orang-orang non-Arab dapat berbicara fasih dengan bahasa Arab seperti
halnya orang Arab asli. Sedangkan menurut Muta’akhirin diwakili oleh Ibnu Malik
(w. 672 H) bahwa ilmu nahwu merupakan ilmu yang digunakan untuk mengetahui
keadaan akhir suatu lafadz, baik itu yang mu’rab ataupun yang mabni.
B.
Sejarah
Ilmu Nahwu
Pada
masa Sadr al-Islam, yakni masa Nabi Muhammad SAW sudah mulai ada gejala lahn
(kesalahan dalam membaca harakat) namun masih relatif kecil sehingga tidak
memerlukan penanganan yang serius. Terdapat penyimpangan-penyimpangan bahasa fusha
pada masa sahabat yang disebabkan tidak sebatas pada bahasa komunikasi, akan
tetapi sudah masuk ke wilayah bacaan al-Qur’an. Umar bin Khathab merasa
prihatin sehingga ia mengeluarkan fatwa kepada seluruh penduduk untuk tidak
membaca al-Qur’an sebelum mengetahui ilmunya.
C.
Ruang
Lingkup Kajian Ilmu Nahwu
Ruang lingkup Ilmu Nahwu antara lain
yaitu I’rab yang merupakan perubahan bunyi pada setiap akhir kata dalam
struktur kalimat. Selain itu juga seperti relasi antar kata, makna nahwu,
konsep kata ( tenses ), dan sebagainya.
D.
Tujuan
dan Manfaat Ilmu Nahwu
Tujuan mempelajari ilmu nahwu adalah
untuk menjelaskan perubahan bunyi akhir pada setiap kata dan kedudukan kata (
mawaqi’ al-i’rab ) sehingga ilmu nahwu terkadang identik dengan ‘ilm ali’rab
yang mampu memudahkan kita dalam memahami bacaan al-Qur’an.
BAB II. KARAKTERISTIK KITAB AL-JURUMIYYAH DAN AL-NAHWU AL-WADIH
A.
Kitab
al-Ajurumiyyah
Kitab
ini dikenal dengan nama kitab al-Ajurumiyyah , sesuai dengan nama pengarangnya
yang bernama Ibnu Ajrum. Kitab ini merupakan salah satu dari kitab Qawaid
al-lugah al-‘arabiyyah , yang dijadikan sebagai rujukan penting dalam
mempelajari ilmu nahwu. Kitab ini dinamakan dengan Muqaddimah Matn al-Ajurumiyyah
karena kandungan materi yang ada dalam kitab ini disajikan dalam bentuk
teks-teks, bukan baitbait ( Nazham ) seperti kitab Nazham Alfiyyah , ImritI,
dan kitab nahwu lainnya.
B.
Kitab
al- Nahwu al-Wadih
Kitab
al-Nahwu al-Wadih ini dikarang oleh ‘Ali AlJarim dan Mustafa Amin. Kitab ini
terdiri atas tiga jilid. Jilid pertama berwarna merah, jilid kedua kitab
tersebut berwarna kuning, dan jilid ketiga berwarna hijau. Nama pengarang kitab
ini tertulis di bagian kiri dan kanan, sementara nomor halaman tertulis dengan
nomor Arab karena kitab ini secara keseluruhan murni menggunakan bahasa Arab.
BAB III. KAJIAN ILMU NAHWU DALAM KITAB AL- JURUMIYYAH DAN AL-NAHWU
AL-WADIH
A.
Sistematika
Kitab al-Ajurumiyyah dan al-Nahwu al-Wadih
Sistematika
kajian kitab al-Ajurumiyyah ini menggunakan metode deduktif, yaitu metode yang
menggunakan pengertian istilah dan penjelasan mengenai suatu materi, lalu
diakhiri dengan contoh kalimatnya. Sedangkan sistematika kitab alNahwu al-Wadih
menampilkan kajian ilmu nahwu dengan metode induktif, yaitu diawali dengan
contoh-contoh terlebih dahulu agar dapat lebih mudah dipahami dan kemudian
diakhiri dengan penjelasan serta kaidahnya.
B.
Landasan Epistemologis Kitab al-Ajurumiyyah
dan Nahwu al-Wadih
Ilmu
nahwu yang berasal dari mazhab Kufah itu timbul dan berkembang karena peran
serta pengaruh yang besar dari mazhab Bashrah, sehingga dengan ini Kufah mampu
berjaya dan berkembang pesat hingga Ibnu Ajrum yang menganut mazhab Kufah dan menulis
karya berupa kitab al-Ajurumiyyah.
Mazhab
Bashrah merupakan cikal bakal lahirnya ilmu nahwu yang pertama, di mana ilmu
nahwu pada saat itu masih menjadi proses ilmu yang sedang mengalami
perkembangan. Ilmu nahwu tumbuh dan berkembang dimulai dari tangan ulama kota
Bashrah, yang kemudian menjadi pionir utama bagi mazhab lainnya, yaitu Mazhab
Kufah, Baghdad, Andalusia, dan Mesir.
C.
Persamaan
dan Perbedaan Kitab al-Ajurumiyyah dan al-Nahwu al-Wadih dari Segi Penggunaan
Istilah Mazhab Nahwu
-
Persamaan
Persamaan
dalam penggunaan istilah yang ditemukan oleh penulis dalam kedua kitab tersebut
di antaranya ialah pada kitab al-Ajurumiyyah menggunakan istilah التوكيد pada penggunaan kata penegasan dalam suatu kalimat, sedangkan
pada Kitab al-Nahwu al-Wadih juga menggunakan istilah lafadz yang sama,
yakni التوكيد
yang mana
lafadz ini digunakan untuk penegas dalam suatu kalimat bahasa Arab.
-
Perbedaan
Perbedaan
dalam penggunaan istilah yang ditemukan oleh penulis dalam kedua kitab
tersebut, yaitu ada beberapa istilah nahwu yang ditemukan penulis dalam kitab
al-Nahwu al-Wadih namun tidak ditemukan dalam kitab al-Ajurumiyyah , ini
terjadi karena memang jumlah juz pembahasan dari kedua kitab tersebut juga
memiliki perbedaan, yakni kitab al-Ajurumiyyah hanya ada satu jilid, sedangkan
kitab al-Nahwu al-Wadih terdapat hingga tiga juz.
D.
KOMENTAR
Buku
ini sangat bagus untuk dijadikan refrensi untuk pembelajaran ilmu tata bahasa
arab terutama dalam ilmu nahwu. Karena buku ini menjelaskan secara detail
karakteristik dari kitab-kitab ilmu nahwu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar